Rabu, 27 November 2019

Komunikasi Pembangunan Pertanian dan Pendidikan di Indonesia


Di zaman sekarang ini komunikasi dan pembangunan telah menjadi bagian penting dari seluruh aspek kehidupan manusia. Seiring dengan perkembangan segala aspek kehidupan lainnya yang sangat pesat, maka bidang komunikasi pembangunan inipun mau tak mau ikut menyusuaikan diri dengan perubahan tersebut.

Nah jika kita membahas tentang komunikasi pembanggunan, maka seharusnya kita terlebih dahulu tahu sejarah bagaimana munculnya istilah tersebut. Komunikasi pembangunan  sebenarnya muncul pada awal 1970-an , pemerintah di Dunia ketiga merasakan potensi yang besar pada jurnalisme pembangunan tadi untuk mempromosikan ideologi dan kempaye program mereka. Komunikasi pembangunan ini meliput secara sistematik, problematika yang dihadapi dalam pembangunan suatu bangsa. Dan komunikasi pembangunan secara umum ialah  proses penyampaian materi dalam rangka meningkatkan  sesuatu agar menjadi lebih baik. 

Di sisi lain, sebenarnya kehadiran komunikasi pembangunan dapat dipandang sebagai suatu perwujudan respon kalangan disiplin komunikasi untuk menyumbang dan menerapkan ilmunya dalam rangka ikut ambil bagian menjawab tantangan dan tuntutan pembangunan. Respon tersebut analog dengan tumbuhnya kontribusi dari berbagai disiplin ilmu yang lain, yang mengkhususkan dirinya bagi keperluan pelaksanaan pembangunan, seperti ekonomi pembangunan, sosiologi pembangunan dan lain-lain. 

Hal itu sekaligus menandakan bahwa pembangunan sebagai suatu fenomena sosial, menuntut perlakukan dan penanganan yang khusus, terutama mengingat berbagai faktor yang mempengaruhinya, seperti waktu, biaya, keterlibatan masayarakat, lingkup dan besaran kegiatan, serta efek yang ditimbulkannya bagi kehidupan sosial secara menyeluruh.

Dengan berlangsungnya pembangunan, muncul bentuk-bentuk hubungan baru yang memerlukan norma-norma baru pula sebagai hasil konsensus bersama. Untuk memperluaskan norma-norma baru itu, tentunya komunikasi merupakan suatu instrument yang utama.  

Kebanyakan teori-teori pembangunan selama ini, ternyata dikembangkan dalam tradisi  teori pertumbuhan ekonomi, yaitu berisi gambaran mengenai proses perubahan ekonomi yang berlangsung di Negara-negara maju. Titik tolak teori-teori tersebut selalu bermula dari memperbedakan faktor-faktor dasar produksi yang sudah kesohor itu, yakni: tanah, modal, dan tenaga kerja. 

Dalam komunikasi pembangunan terdapat tiga paradigma yang menjadi teori dasar pembangunan, yaitu dependensi, modernisasi dan teori sistem dunia. Yang pertama teori Dependensi atau keterbelakangan  merupakan suatu keputusan dimana keputusan-keputusan utama yang mempengaruhi kemajuan ekonomi di negara berkembang seperti keputusan mengenai harga komoditi, pola invertasi, hubungan moneter, dibuat oleh individu atau institusi di luar negara yang bersangkutan. Baran merupakan orang pertama dalam mengemukakan bahwa pembangunan dan keterbelakangan haru dilihat sebagai suatu proses yang : 
(a) saling berhungan dan berkesinambungan (interrelated and continuous process),dan
(b) merupakan dua aspek dari suatu proses yang sama, daripada suatu keadaan eksistensi yang orisinal.

Kedua teori modernisasi menjelaskan tentang proses dari trasportasi masyarakat tradisional atau terbelakang ke masyarakat modern. Modernisasi merupakan proses perubahan terhadap sistem ekonomi, sosial, dan politik. Modernisasi memiliki asumsi dasar yang menjadi pangkal dalam menawarkan rekaya pembangunan, yaitu :1) kemiskinan dipandang oleh modernisasi sebagai masalah internal dalam sebuah negara, 2) muara segala masalah adalah kemiskinan, pembangunan berarti perang terhadap kemiskinan. Teori modernisasi Rostow mengatakan bahwa pembangunan sebuah proses yang bergerak pada garis lurus, yaitu dari masyarakat keterbelakangan menuju masyarakat yang modern. 
Untuk menuju ke proses ini maka Rostow membagikan menjadi lima tahap, yaitu:
a. Masyarakat tradisional. perlu penguasaan ilmu pengetahuan agar kehidupan masyarakat dapat berkembang.
b. Prakondisi untuk lepas landas. Proses ini memerlukan campur tangan dari dari pihak lain atau mari masyarakat yang sudah maju.
c. Lepas landas. Proses ini ditandai dengan tersingkirnya hambatan-hambatan dalam prose pembangunan.
d. Bergerak ke kedewasaan. Periode ini ditandai dengan perkembangan industri yang mantap dan memantapkan posisinya dalam perekonomian global, barang yang sebelumnya diimpor sekarang dapat diproduksi dari dalam negeri.
e. Zaman konsumsi massal yang tinggi. Periode ini konsumsi tidak lagi terbatas hanya pada kebutuhann pokok saja ada, tetapi akan meningkat ke kebutuhan yang lebih tinggi.

Ketiga teori sistem dunia merupakan sebuah pembagian kerja secara teritorial dalam produksi, pertukaran barang dan bahan mentah. Pembagian kerja ini mengacu pada kekuatan dan hubungan produksi dunia secara keseluruhan.

Diera sekarang ini, pembangunan disegala bidang begitu gencar dilakukan, mulai dari perkotaan hingga pada tingkat pedesaan.demi keberhasilan pembangunan tersebut maka peran masyrakat dalam menentukan arah pembangunan sangatlah penting agar pembanguna itu berhasil sesuai dengan tujuan dari masyarakat setempat. Keberhasilan pembangunan tidak lepas dari adanya komunikasi pembangunan. Komunikasi dan pembangunan merupakan dua hal yang penting dalam kehidupan kita. Kedua hal itu dapat dikatakan sebagai hal yang tidak terelakkan, dan telah menjadi rangkaian kegiatan masyarakat sehari-hari.

Strategi pembangunan menentukan strategi komunikasi, maka makna komunikasipun tergantung pada modal atau paradigma pembangunan apa yang digunakan oleh suatu negara. peranan komunikasi pembangunan telah banyak dibicarakan oleh para ahli, pada umumnya mereka sepakat bahwa komunikasi juga berperan dalam proses pembangunan.

Komunikasi pembangunan yang berkembang saat ini, masih tertuju pada komunikasi yang belum merespon globalisme pembangunan dan hanya masih terbatas pada positivisme, post-positivisme dan teori kritis. Dalam menghadapi daya saing globalisasi sekarang ini, komunikasi pembangunan harus merancang strategi yang mampu mengedepankan masyarakat. Dalam usulan strategi komunikasi terdapat lima komponen substansial untuk pendekatan komunikasi pembangunan, yaitu 
:1) interdisiplin (interdiciplinary) antar cabang pengetahuan;
 2) kekuatan homogenitas dan diversitas budaya;
 3) bentuk baru modernisasi; 
4) negara bangsa dan budaya nasional;
 5) keterkaitannya dengan lingkungan global dan lokal.

Perkembangan teknologi dan komunikasi seperti komputer dan teknologi komunikasi, khususnya internet yang dapat digunakan untuk mengakses informasi pembangunan, meningkatkan transparasi dan efisiensi layanan pemerintah, memperbesar partisipasi secara langsung kepada masyarakat dalam proses demokrasi, meningkatkan peluang perdagangan  dan pemasaran, memperbesar perberdayaan manusia terutama bagi perempuan, serta menciptakan peluang pendapatan bagi wanita.

Dalam hal ini, Schramm menekankan pentingnya peranan dan pemanfaatan media massa sebagai salah satu sarana penting dalam proses pembangunan. Meskipun demikian, Schramm juga mengatakan bahwa sebenarnya ada yang yang bisa dilakukan oleh media massa dan ada juga yang tidak dapat dilakukan oleh media massa dalam proses pembangunan. Dasar pemikiran Schramm bermula dari kenyataan bahwa negara maju memiliki sumber daya informasional (buku-buku, majalah, radio, televisi, surat kabar, dan film) yang berleimpah dan integrasi ekonominya yang baik. Sementara pada negara kerkembang media massa kurang tersedia karena daya beli dan kemampuan membaca yang rendah, kurangnya aliran listrik dan transportasi.

Menurut Schramm dalam rangka pembangunan di negara-negara berkembang, media massa sekurang-kurangnya menjalankan tiga fungsinya, yaitu :
1. Menyampaikan informasi kepada masyarakat mengenai pembangunan nasional (wactman function), perhatian mereka harus berpusat pada kebutuhan perubahan, kesempatan atau cara melakkan perubahan.
2. Memberikan kesempatan pada masyrakat untuk mengambil bagian secara aktif dalam proses pengambilan keputusan (policy function); dialog harus diperluas sehingga melibatkan semua pihak yang menginginkan perubahan, pemuka masyarakat diberi kesempatan untuk memimpin dan mendengarkan pendapat masyarakat kecil dan pesan-pesan perubahan harus disampaikan dengan jelas dengan adanya timbal balik.
3. Mendidik (teaching function); tenagan kerja yang dibutuhkan harus mendidik, orang tua yang buta hurus harus diajarkan, anak-anak harus dididik, petani harus diajarkan cara bertani secara modern, guru, doktor, teknisi harus dilatih dan masyarakat umum harus diajarkan cara hidup sehat.

Pemanfaata media dalam pembangunan merupakan suatu hal yang mutak. Kerena tanpa media sebuah pembangunan tidak dapat dilakukan secara maksimal. Banyak media yang dapat dimanfaatkan, seperti : media radio, televisi, surat kabar bahkan internet. Beberapa kajian dalam komunikasi pembangunan membuktikan bahwa media dapat menunjang suksesnya pembangunan.

Di Indonesia sendiri komunikasi pembangunan memiliki tujuan inti tersendiri, yaitu dalam rangka pembangunan manusia seutuhnya dan pembangunan masyarakat indonesia itu sendiri yang harus bersifat pragmatik, yaitu suatu pola  yang membangkitkan inovasi bagi masa kini dan masa depan. Komunikasi pembangunan yang  dirancang di Indonesia  pasti berbeda dengan negara-negara lain karena subjek dan  objek yang terlibat dalam komunikasi pembangunan itu berbeda. Perbeda yang paling menonjol dari suatu negara adalah budayanya, begitu halnya pula dengan Indonesia. Kita bangsa Indonesia tentu saja memiliki banyak perbedaan dengan negara lain, begitu halnya juga dengan pola pikir masyarakat. Nah, makanya dalam komunikasi pembangunan kita harus hati-hati dalam merancang konsep komunikasi pembangunan yang sesuai dengan bangsa kita. Sasaran dari komunikasi pembangunan ini bukan hanya penduduk kota, melainkan juga penduduk desa dimana seorang komunikator komunikasi pembangunan harus dapat menyampaikan pesan secara tepat sehingga dapat merubah sikap, perilaku dan pendapatnya.

Apalagi seperti yang kita tau masyarakat pendesaan hidup dengan berbagai latar belakang tradisi yang memiliki nilai-nilai sosial tertentu yang sebagian yang kurang menunjang. Dan ini menjadi tantangan tersendiri bagi pelaku pembangunan nasional dalam upaya membangun masyarakat secara menyeluruh tanpa menimbulkan jurang komunikasi antara masyarakat  dan pemerintah. 

Dan jika kita berbicara tentang komunikasi pembangunan di Indonesia, kita jangan lupa kalau pada umumnya rakyat Indonesia sangat mengemari bidang pertanian, nah sebaiknya komunikasi pembangunan harus lebih memperhatikan bidang ini. Keberhasilan pembangunan pertanian sangatlah berpengaruh pada sumber daya pertanian, maka komunikasi pembangunan harus memberi penyuluhan pada petani. Dan disini seorang komunikator tersebut harus paham betul dibidang pertanian. 

Bagi pembangunan pertanian, tingkat pendidikan petani sangatlah penting untuk diperhatikan. Dari segi pendidikan, sebagaian besar petani di Indonesia hanya tamat sekolah dasar (SD), bahkan ada yang tidak tamat. Dan jika ada yang tamat SLTA sangat minim apalagi yang menyelesaikan sarjananya, karena sebagian petani Indonesia beranggapan kalau sekolah untuk petani tidaklah terlalu penting. Rendahnya pendidikan ini merupakan salah satu faktor utama rendahnya produktivitas para petani di Indonesia. Maka untuk merubah pola pikir seperti ini di butuhkan komunikasi pembangunan, mereka harus bisa membuat masyarakat khususnya para petani paham jika keberhasilan pembangunan tidak hanya bergantung pada tersedianya prasarana material  tetapi juga tergantung pada tersedianya prasana moral yaitu peraturan  tata tertib dan sikap mental. 

Dan di desa-desa para petani membutuhkan penyuluhan yang bertujuan agar mereka mendapatkan pembinaan untuk dapat meningkatkan hasil panen para petani. Para petani dibimbing untuk dapat bertani secara modern dan tidak lagi bercocok taman secara kebiasaan lama. Dengan penyuluhan ini para petani akan diajarkan cara mengolah tanah, pupuk serta bibit unggul. 

Penyuluhan ini berfungsi agar pemerintah dapat memperluas berbagai pelayanan kepada para petani, sekaligus melaksanakan peraturan-peraturan yang berlaku bahkan menegakkan kebijakan yang berkitan dengan bidang pertanian. Penyuluhan ini juga berfungsi sebagai pendidikan nonformal yang dimaksudkan untuk mengajak orang sadar dan mau melaksankan ide-ide baru. Dengan adanya penyuluhan ini masyarakat juga akan tau informasi terbaru agar mereka dapat membentuk sikap dan prilaku yang seharusnya, dan mereka juga akan tau saat ini hal apa yang mereka butuhkan untuk mendapatkan hasil yang mereka inginkan. Dan di masa ini peran pemerintah juga sangat dibutuhkan untuk membangun  irigasi, jalan dan mencari jaringan kemana hasil penen mereka akan dijual.

Konsep pembangunan pertanian semakin berkembang menuju pertanian modern seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) dalam bidang teknologi dan manajemen pertanian yang didukung oleh perkembangan teknologi komunikasi yang sangat cepat. Sejarah perekonomian dunia telah menunjukkan bahwa peran pertanian semakin penting untuk meningkatkan kesejahteraan dan ketahanan nasionalnya. Upaya pemberdayaan petani dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuannya agar mempunyai kemandirian dan dan daya saing dengan posisi tawar yang seimbang melalui sistem kemitraan usaha. Perkembangan globalisasi perdagangan yang cepat memberi dampak terhadap peran komunikasi dalam pembangunan pertanian untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas produksi yang berdaya saing dan mampu meningkatkan kesejahteraan petani. 

Namun, juga tidak dapat dipungkiri seiring perjalanan pembangunan dalam bidang pertanian di Indonesia hingga saat ini masih belum menunjukkan hasil yang maksimal jika dilihat dari tingkat kesejahtraan petani dan kontribusinya pada pendapatan nasional, walapun telah dilakukannya penyeluhan Hal ini dikarenakan pembangunan pertanian belum mendapatkan perhatian secara serius dari pemerintah dalam pembangunan bangsa. Mulai dari proteksi, kredit hingga kebijakan lain tidak satupun menguntungkan bidang ini. Program-program pembangunan pertanian yang tidak terarah tujuannya bahkan semakin menjerumus bidang ini pada kehancuran. 

Negara Indonesia merupakan negara yang sejak dulu dikenal sebagai negara agraris. Negara agraris merupakan negara yang bertumpu pada bidang pertanian, bahkan banyak hasil panen dari Indonesia yang diekspor ke luar negara. Seperti contohnya, di daerah Kabupaten Klaten yang terletak di Provinsi  Jawa Tengah dikenal sebagai lambung beras, tepatnya di wilayah Kecamatan Delunggu. Pada saat itu masayarakat Delunggu sangat makmur dan sejahtra kerena hasil panen yang berlimpah. Bahkan pada masa itu harganya terbilang masih tinggi.

Terus kenapa saat ini masyarakat tersebut tidak makmur lagi? Bahkan banyak petani yang tergolong dalam masayarakat miskin. Jawabannya sangat sederhana, seiring perkembangan zaman tentu saja manusia juga ingin adanya perubahan. Nah, salah satu perubahan yang dilakukan manusia yaitu, mengubah lahan pertanian menjadi perumahan atau prasana kota lainnya dan hal inilah yang mengancam kehidupan sejahtra petani.

Apakah hal ini tidak melibatkan pemerintah? Salah, jika kita mengatakan hal ini tidak melibatkan pemerintah. Tentu saja pembagunan ini melibatkan pemerintah di dalamnya apalagi jika yang berhubungan dengan prasana kota. Kita bisa berpikir secara sederhana saja jika ada perumahan maka masyarakat membutuhkan jalan, dari mana mereka akan mendapatkan dana tersebut, kalau bukan pada pemerintah. Dengan kata lain pemerintah juga mendukung lahan pertanian ditutup dan perumahn dibuka. Jangan heran jika saat ini banyak petani yag digolongkan miskin, dan jangan sepenuhnya menyalahkan masyarakat jika banyak pengaguran nantinya karena seperti yang kita ketahui sebagian masyarakat Indonesia adalah petani. 

Dan juga betul jika pemerintah mendukung pertumbuhan bidang pertanian dengan memberi fasilitas irigasi dan mencari jaringan agar masyarakat dapat menjual hasil panennya serta komunikasi pembagunan memberi penyuluhan pada para petani. Namun, bagaimaana petani akan bekerja jika lahan pertanian tidak ada?. Jadi apa yang harus dilakukan pemerintah saat ini? Apa hanya dengan cara penyuluhan saja agar petani bisa berkembang. Terus bagaimana dengan lahan yang mereka butuhkan?. Seperti yang dikemukakan oleh Menteri pertanian, Suswono dalam diskusi dengan forum wartawan di Bogor “ persoalan lahan masih menjadi kendala peningkatan produksi dan produktivitas pangan akibat tingginya ahli fungsi atau konversi area pertanian untuk nonpertanian”. Untuk saat ini hal yang hanya bisa dilakukan pemerintah agar petani tidak kehilangan lahannya adalah pemerintah tidak memberi izin untuk peralihan fungsi.

Selain bidang pertanian pada kesempatan ini saya juga akan membahas tentang komunikasi pembangunan dalam bidang pendidikan. Pendidikan pada hakikatnya berlangsung seumur hidup, oleh kerena itu secara hakiki pembangunan pemdidikan merupakan bagian yang tidak tepisahkan dalam upaya pembangunan manusia. Upaya-upaya pembangunan dibidang pendidikan, pada dasarnya diarahkan untuk mengwujudkan kesejahtraan manusia itu sendiri. Kerena pendidikan merupakan hak setiap warga negara, di dalamnya terjandung makna bahwa pemberian layanan pendidikan kepada indivudu, masyarakat, dan warga negara adalah tanggung jawab bersama antara pemerintah, masyarakat dan keluarga.

Kerena itu, manajemen sistem pembangunan pendidikan harus didesain dan dilaksakan secara terpadu, serta diarahkan pada peningkatan akses pelayanan yang seluas-luasnya bagi warga masyarakat, dengan mengutamakan mutu efektivitas dan efiensi. Dalam meningkatkan manusia sebagai makhluk individu yang berpotensi fisik dan nirfisik, dilaksanakan dengan pemberian pengetahuan, keterampilan nilai dan sikap. Pembentukan nilai adalah nilai-nilai budayan bangsa dan juga nilai-nilai keagamaan sesuai dengan agama masing-masing dalam rangka meningkatkan keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Proses trassformasi tersebut berlangsung  dalam jalur pendidikan sekolah dan terlanjur pendidikan luar sekolah. 

Upaya pembangunan pendidikan yang dilakukan memiliki landasan  komitmen internasiona, sebagai visi bersama berbagai Negara di dunia. Melalui kesepakatan yang dikenal dengan kesepakatan Dakkar Senegal tahun 2000. 

Dalam menghadapi perubahan masyarakat yang terus menenrus dan berjalan secara cepat, manusia dituntut untuk selalu belajar dan adaptasi dengan perkembangan masyarakat sesuai dengan zamannya. Degan kata lain manusia akan menjadi “pelajar seumur hidup”. Untuk itu sekolah berperan untuk memoersiapkan peserta didiknya menjadi pelajar seumur hidup yang memapu belajar secara mendiri dengan memafaatkan berbagai sumber baik yang ada disekolah maupun yang bukan berada dalam sekolah.

Di masa ini yang namanya belajar bukan hanya dapat dilakukan di sekolah saja, dalam kehidupan sehari-hari sejumlah kegiatan pengembangan masyarakat sebenarnya sudah taka sing lagi. Di sekitar kawasan tempat kita tinggal misalnya, tentu kita pernah menjumpai suatu yayasan atau lembaga swadaya mesayarakat melalakukan program pembinaan pada anak-anak yang berada dalam usiai sekolah, namun tidak sekolah.

Mereka itu mengumpulkan anak-anak yang berusia 7-12 tahun, karena suatu hal mereka tidak sekolah. Biasanya sih banyak anak yang putus sekolah itu karena faktor biaya, maka yayasan ini atau lembaga tertentu dengan senang hati memberikan penyuluhan pada mereka secara Cuma-Cuma. Anak-anak yang kurang beruntung ini akan diajarkan membaca dan menulis, berhitung dan juga olah raga. Kegiatan yang semacam ini dinamakan pendidikan nonformal.

Tidak semua orang bernasib baik dan berkesempatan untuk merasakan pendidikan duduk dibangku sekolah. Sekalipun itu hanya setingkats sekolah dasar, banyak masyarakat Indonesia tidak pernah merasakan yang namanya pendidikan yang disebabkan karena faktor keuangan. Dan kerena hal itu mereka mengalami kesulitan membaca dan menulis serta menghitung. Karena hal bagi mereka yang kurang beruntung tadi harus dibukakan peluang agar mereka bisa juga merasakan pendidikan, apalagi pengetahuan dasar itu sangat mereka perlukan dalam menjalani hidup sehari-hari.

Ada juga kegitan pendidikan nonformal yang dilakukan di desa-desa, misalnya warga setempat yang kecilnya tidak sekolah akan dajarkan membaca dan menulis. Setelah mereka pandai membaca dan menulis, mereka akan diajarkan keterampilan lain yang dianggap dapat menghasilkan pendapatan tembahan dalam kegiatan sehari-hari mereka.

Adapun kegiatan keterampilan yang biasa di ajarkan yaitu, bagaimana cara membuat barang-barang kerajia tanggan, misalkan membuat tas rajut, bros atau sebagainya. Dengan kaya lian, selain disamping memberikan keterampilan kepada masing-masing warga desa tersebut, juga diajarkan kemampuan berorganisasi, dan mengelola kegiatan. Maksudnya adalah agar masayarakat setempat tidak pasif melaikan dapat menajdi aktif dan dinamis kehidupannya. 

Di tengah masyarakat telah sejak lama dikenal berbagai kegiatan yang bertujuan meningkatkan taraf kehidupa masyarakat. Mereka ang tadinya karena suatu hal tidak dapat kesempatan untuk sekolah dasar atau mengetahui pegetahuan dasar untuk menjalani kehidupan mereka yan berhubungan dengan tulis menulis akhirnya mereka meliki kesempatan itu. 

Selain itu komunikasi pembangunan juga harus bisa mengembangkan kegiatan lainnya yaitu pembentukan kelompok usaha bersama. Penduduk yang mempunyai bidang usaha yang sama misalnya sesama pedagang makanan jajanan berkumpul bersama membentuk kelompok usaha mereka. kelompok usha ini diberi model oleh lembaga yang melakukan kegiatan pengembangan masyarakat tadi, lalu dibina dengan berbagai keterampilan yang diperlukan agar usaha mereka itu dapat meningkat. 

Selain bentuan modal, mereka juga harus diberikan latihan-latihan keterampilan dasar dalam mengelola usaha seperti pembukaan, pemasaran, dan juga kegiatan simpan pinjam antar sesame anggota kelompok usaha tersebut. Kegiatan seperti ini disebut sebagai income generating program. Karena peserta latihan-latihan ini bukan siswa sekolah yang biasa di ruang kelas, melainkan orang-orang dewasa yang waktunya sebagian besar telah tersita untuk mencari nafkah, maka metode pelatiha untuk mereka tidak seperti di sekolah pada umumya.

Jadi pembangunan yang sukses adalah pembangunan yang dilakukan sesuai dengan aturannya tersendiri. Dan setiap komunikasi pembanguan haruslah dapat merubah pola pikir seseorang kearah yang lebih baik mengikuti perkembangan zaman. 

0 komentar:

Posting Komentar

 

Nona Alviena Published @ 2014 by Ipietoon