Oleh : Merifa Moliya
“Ayo kita main kelerang bersama”. Jika perkataan seperti itu keluar dari mulut kita saat berbicara dengan anak-anak yang hidup diera ini maka dengan mudah mereka akan menolaknya. Anak-anak di era modern ini akan lebih memilih bersama gedgetnya, atau menonton televisi karena hal itu lebih menarik bagi mereka. Memang seiring dengan perkembangan zaman semua hal ikut berubah termasuk dalam halnya permainan. Sadar atau tidak, hal seperti itu tengah terjadi ditengah masyarakat kita saat ini. Di saat kita menanyakan pada anak-anak di abad 21 ini tentang permainan maka dengan lantang mereka akan lebih suka bermain gedget, Menurut Osland, 2013, gadget adalah istilah dalam bahasa Inggris yang mengartikan sebuah alat elektronik kecil misalkan HP di mana didalamnya ada beberapa aplikasi yang menarik salah satunya games yang menarik bagi anak-anak.
Perubahan yang terjadi dalam kehidupan manusia memang tidak ada yang dapat mencegahnya. Perubahan ini akan terus terjadi sampai kapanpun hingga kehidupan berkahir. Namun, jika manusia yang pintar mereka tidak akan membiarkan perubahan ikut merubah mereka. Ada kalanya perubahan memang sangat menguntungkan bagi manusia, namun ada juga perubahan yang membuat manusia sendiri rugi. Semisalnya dalam segi permainan, jika permainan yang dimainkan dizaman sekarang lebih banyak permainan yang membuat anak-anak maupun orang dewasa lalai dan malas bergerak, sekali ada yang bergerak malah membahayakan nyawa, seperti permaian Mobile Lengend yang marak sekarang ini.
Seiring perkembangan zaman yang sudah sangat banyak perubahannya dari berbagai segi, jangan heran jika suatu saat permainan tradisional akan tersingkirkan dengan sendirinya karena anak-anak kita akan lebih mencintai gedgetnya. Padahal dengan permainan tradisional sangatlah membantu anak-anak dalam masa perkembangannya, tidak seperti permainan modern yang membuat anak-anak mencintai kesendiriannya. Kenapa demikian? Kerena permainan tradisioanal adalah permainan yang melibatkan sekelompok anak-anak, misal pecah piring, kasti, lompat tali dan masih banyak lagi. Permainan-permainan ini tidaklah dimainkan sendiri melainkan dengan teman-teman, dan kerenanya anak-anak akan mengerti banyak hal. Dari permainan anak-anak belajar untuk menerima kekalahan, mengajarkan indahnya kebersamaan dan persahabatan, dan yang paling penting mereka tahu caranya bergaul. Sedangkan dengan permainan modern saat ini anak-anak hanya butuh gedget dan duduk berjam-jam untuk memainkan games kesukaan mereka tanpa bersosialisasi dengan dunia luar sehingga mereka lebih suka sendiri dan menciptakan karakter yang egois.
Menurut Hurlock, 1996 mengatakan bahwa bermain pada masa kanak-kanak adalah kegiatan yang serius, yang merupakan bagian penting dalam perkembang tahun-tahun pertama pada anak masa kana-kanak, sehingga peran serta orang-orang disekelilingya untuk membantu, mengarahkan, dan membimbing mereka sangatlah diperlukan. Masa kanak-kanak merupakan masa yang sangat membutuhkan rasa aman dan nyaman dari lingkungan disekitarnya dalam mengembangkan potensi diri yang dimiliki. Coba banyangkan jika kita membiarkan anak-anak kita hanya menghabiskan waktu dengan kesendiraan mereka, maka anak-anak seperti apa yang telah kita ciptakan.
Jika hal seperti ini terus dibiarkan, menurut penulis anak-anak nantinya akan sama sekali tidak peduli dengan lingkungannya dan meciptakan kerakter egois. Selain itu, anak-anak juga akan mudah sakit kerena ia hanya duduk bersama gedgetnya dan menghabiskan waktunya hanya untuk bermain games ataupun mengakses intenet sehingga dia tidak banyak bergerak. Sedangkan permainan tradisional contohnya seperti petak umpet, yang mengharuskan anak-anak –anak untuk bergerak bahkan berlarian sehingga bisa merangsang saraf motorik yang ada, dan anak-anak juga akan lebih peduli dengan lingkungan mereka. Anak-anak tidak bisa hanya dibiarkan berdiam diri di dalam rumah dia harus belajar bagaimana dunia luar itu, salah satunya dengan memainkan permainan bersama. Jika para orang tua takut tidak bisa mengawasi anak-anaknya, maka orang tua memberikan batas waktu untuk anak-anaknya bermain. Namun, jika orang tua tidak peduli dengan permainan tradisional bahkan menganggap kuno bisa jadi seiring berkembangan zaman permaian tradisonal akan dilupakan.
Menurut Psikolog anak Seto Mulyadi, bahwa punahnya permainan tradisional anak-anak Indonesi disebabkan oleh terbatasnya fasilitas yang ada dan lingkungan yang mendukung terjadinya hal tersebut. Dan juga kelemahan dari games modern yang saat ini adalah berpeluang mendorong anak menjadi individualistis kerena cenderung sibuk dengan dunianya sendiri. Sehingga akan menciptakan karakter anak yang malas berkeringat dan tidak suka keramaian karena ia senang sendiri.
Maka hal yang sebenarnya harus dilakukan ialah merobah pola pikir orang tua kalau permainan tradisonal sangat lah berguna bagi perkembangan anak, dan juga jika permaian tradisional tidak mempunyai cukup lingkungan orang tua bisa membawa anak-anaknya untuk bermain ditaman. Lagi pun penulis rasa jika berbicara tentang lahan anak-anak belum sepenuhnya kehilangan lahan untuk bermain sekalipun di kota besar. Karena di kota ada disediakannya taman yang bisa dijadikan lahan untuk bermain, tinggal saja bagaimana para orang tua membuat anak-anaknya mengerti tentang indahnya permainan tradisional. Membiarkan mereka main games digedget tidaklah salah tapi jangan sampai kita orang tua merusak masa kecil anak kita dengan membiarkan mereka diperalat oleh perubahan dunia.
Dengan memainkan permainan tradisional tidaklah membuat kita menjadi kuno, apa salahnya kita melestarikan permainan tradisional yang mempunyai banyak keuntungan bagi kehidupan kita. Bermain games modern juga gak ada salahnya, namun kita harus bisa mengibanginya jangan sampek membuat rugi diri kita sendiri. Teknolgi yang semakin canggih harus kita manfaatkan dengan baik bukan malah teknologi yang memanfaatkan kita.
Oleh karena itu apa salahnya mulai sekarang kita mengenalkan pada anak-anak kita tentang permainan tradisional yang akan membuat mereka dekat dengan teman-teman mereka. Kerena kedekatan ini akan membentuk jiwa simpati antara mereka dan kita juga sekaligus menjauhkan anak kita dari hal negative yang diakibat oleh gadget dan media televisi. Mengenal gadget dan perubahan zaman lainnya bukanlah kesalahan, tapi jangan sampek membuat kita jauh dari dunia nyata kita dan masuk kedunia maya dalam artinya kita jauh dengan tetangga atau teman sebaya dan sibuk dengan gadget dan mengakses internet. Maka dari itu marilah mulai sekarang kita membentuk jiwa social pada anak-anak kita. Dan sekaligus kita menjaga permainan tradisional agar tidak tersingkirkan oleh perkembangan zaman. Kadang kala dari permainan yang kita mainkan akan menujukkan cirri khas dari negera kita, kerena setiap negera tidak akan selalu mempunyai permainan tradisional yang sama.
0 komentar:
Posting Komentar