Selasa, 30 Mei 2017

Kegiatan Pertukaran Informasi- komunikasi pemasaran


Pencapaian tujuan suatu organisasi memerlukan proses komunikasi. Proses komunikasi memnugkinkan anggota organisasi bertukar informasi dengan menggunakan suatu bahasa atau simbol-simbol yang biasa digunakan. Di samping itu, melalui proses komunikasi tersebut akan diperoleh suatu hasil yang sangat berarti.
Secara umum, komunikasi mempunyai dua fungsi penting dalam organisasi: 1) komunikasi memnugkinkan orang-oranguntuk saling bertukar informasi; 2) komunikasi membantu menghubung sekelompok anggota dalam organisasi yang terpisah dari anggota lainnya. Pada umumnya, organisasi sangat bergantung pada komunikasi untuk mencapai tujuannya. Sebuah hasil penelitian yang dilakukan oleh Sproul menunjukkan bahwa, orang-orang dalam organisasi menggunakan 69% dari hari-hari kerja mereka dengan menggunakan komunikasi verbal, baik itu berbicara, mendengarkan, menulis ataupun membaca.
Namun, itu tidak berarti bahwa bentuk komunikasi yang lain, yaitu komunikasi nonverbal, tidak penting bagi suatu organisasi. Berikut ini adalah beberapa kegiatan organisasi yang berkaitan dengan pertukaran informasi.

A.    Menetapkan Tujuan
Kebanyakan organisasi mempunyai berbagai macam tujuan, baik yang bersifat formal maupun nonformal. Untuk menetapkan suatu tujuan, mereka yang terlibat dalam organisasi baik staf manajemen puncak, manajemen menengah, manajemen bawah, maupun karyawan, perlu melakukan berbagai pembahasan yang serius dan cukup matang.

Tujuan organisasi dapat didefinisikan dalam arti keuangan (finansial), mutu produk, penguasaan pasar, kepuasan karyawan atau memberikan pelayanan bagi pelanggan. Dalam menetapkan berbagai macam tujuan organisasi tersebut sangat diperlukan pertukaran informasi atau komunikasi antara unit-unit yang ada dalam organisasi tersebut.

B.    Membuat dan Melaksanakan Keputusan
Tujuan yang telah ditetapkan dalam suatu organisasi dapat tercapai bila orang-orang dalam organisasi tersebut membuat berbagai keputusan yang mendukung terlaksananya tujuan, serta mematuhi keputusan yang telah disepakati. Untuk membuat keputusan-keputusan yang mendukung tujuan organisasi, mereka harus mengumpulkan fakta-fakta agar dapat melakukan penilaian terhadap berbagai pilihan atau alternative yang ada, dengan cara membaca, bertanya kepada orang lain dan sebagainya. Bila telah diambil, suatu keputusan harus dilaksanakan dan hal ini memerlukan lebih banyak komunikasi.

C.     Mungukur Prestasi Kerja
Saat keputusan telah dilaksanakan, manajemen perlu melakukan pengukuran untuk mengetahui apakah hasil yang diharapkan telah tercapai. Pengukuran prestasi kerja mencakup beberapa faktor, antara lain: biaya, penjualan, pangsa pasar, produktivitas, tingkat perputaran karyawan, dan tingkat persediaan yang ada.

Pada perusahaan berskala besar, semua data tersebut diproses dengan computer, dan hal ini dapat mempercepat perolehan hasil laporan. Pada perusahaan berskala kecil, pengolahan data dilakukan secara manual, sehingga waktu yang diperlukan lebih lama. Namun di sisi lain,  data-data yang terdapat dalam perusahaan besar bias jadi berkali lipat banyaknya daripada yang terdapat dalam perusahaan kecil, dan hal ini dapat membuat waktu yang diperlukan untuk menganalisisnya menjadi lebih lama.

Oleh karena itu, untuk mengukur prestasi kerja organisasi secara menyeluruh sangat diperlukan terjalinnya komunikasi yang baik antar unit yang ada dalam organisasi tersebut.

D.    Merekrut dan Mengembangkan Staf
Jika ingin merekrut seseorang, suatu perusahaan harus mengumumkan secara terbuka, meneliti resume dan melakukan wawancara dengan pelamar sehingga dapat ditentukan orang yang benar-benar cocok untuk menduduki jabatan yang tersedia. Selanjutnya, karyawan baru perlu diperkenalkan dengan staf organisasi.

Sebagai orang baru dalam suatu organisasi, dia juga perlu diberi umpan balik atas prestasi yang telah dia capai, baik dalam bentuk penghargaan, pengakuan, maupun tanggung jawab yang lebih tinggi. Dalam kaitan ini, komunikasi akan lebih banyak diperlukan dan menjadi penting artinya.

E.     Pelayanan Pelanggan
Semua organisasi akan berhubungan dengan para customer atau pelanggan (internal maupun eksternal) dengan menggunakan komunikasi, baik dalam bentuk formal maupun nonformal. Harga yang tertera pada suatu produk, nama kelompok produk yang tertulis dalam rak-rak, dan berbagai macam bentuk simbol seperti dilarang merokok, arah panah dan sejenisnya juga merupakan bentuk komunikasi yang mungkin digunakan oleh suatu organisasi dalam berhubungan dengan pelanggan atau konsumennya.

Penggunaan nota penjualan, brosur, iklan, telepon bebas pulsa, dan berbagai bentuk promosi lainnya adalah bentuk komunikasi yang digunakan oleh organisasi sebagai sarana untuk merangsang keinginan para pelanggan agar menggunakan produknya.

Dalam kaitannya dengan pelayanan pelanggan (customer service), komunikasi juga mempunyai peranan penting misalnya pada bagian pengecekan kredit, tagihan-tagihan, menjawab telepon dari konsumen, maupun penanganan masalah-masalah yang berkaitan dengan pengaduan dari konsumen. Kegiatan-kegiatan tersebut dengan sendirinya menggunakan banyak komunikasi.

F.     Negosiasi dengan Pemasok
Untuk mendapatkan harga produk yang baik, manajemen dalam suatu perusahaan perlu mengadakan negosiasi baik dengan pemasok maupun dengan pemberi pinjaman. Setelah mendapatkan bantuan dana yang diperlukan, mereka harus secara rutin memberikan laporan perkembangan perusahaannya kepada pihak-pihak yang terkait.

Melakukan negosiasi dengan berbagai pihak dan menyampaikan laporan perkembangan suatu perusahaan kepada pihak lain yang berkepentingan, tentu saja memerlukan komunikasi yang dapat memuaskan kedua belah pihak yang sedang bernegosiasi.

G.    Memproduksi Produk
untuk menuangkan idea tau gagasan mengenai produk baru, kemudian menempatkannya dalam proses produksi, sampai akhirnya menjadi suatu produk yang siap dipasarkan, diperlukan komunikasi. Seorang perancang mendesain rencana produk; pemasar melakukan penelitian pasar; dan manajer penjualan melakukan kampanye penjualan. Kegiatan-kegiatan di atas memerlukan banyak komunikasi, baik komunikasi antara manajer dengan karyawan, antara karyawan yang satu dengan yang lain, atau antara bagian pemasaran dengan para pelanggan. Dengan kata lain, proses produksi erat kaitannya dengan komunikasi.

H.   Berinteraksi dengan Peraturan yang Ada
Komunikasi bukan saja terjadi dalam tubuh perusahaan, tetapi juga antara perusahaan dengan pemerintah. Sebagai wakil masyarakat, pemerintah sudah seharusnya melindungi kepentingan masyarakat.

Untuk itulah, pemerintah menyusun peraturan yang bertujuan untuk member perlindungan bagi masyarakat luas dari tindakan sewenang-wenang perusahaan, misalnya peraturan yang berkaitan dengan perlindungan keselamatan kerja, jaminan hari tua, penentuan upah minimum regional (UMR), penentuan waktu (lamanya) jam kerja, pencemaran lingkungan, dan penentuan lokasi usaha. Kegiatan-kegiatan tersebut juga memerlukan komunikasi.

Cara Mengelola Komunikasi
Ada dua hal yang perlu di kelola dalam mengelola komunikasi, pertama: bagaimana menangani pesan-pesan yang bersifat rutin; bagaimana menangani krisis komunikasi. Penjelasan
dari kedua hal tersebut disajikan berikut ini.

A.     Penanganan Pesan-pesan Rutin
Dalam organisasi besar, pada umumnya volume pesan-pesan (tertulis) lebih banyak dari pada dalam organisasi berskala kecil, tetapi semua perusahaan memusatkan perhatiannya pada bagaimana memaksimumkan manfaat (benefit) dari kegiatan komunikasi dengan biaya (cost) tertentu. Untuk dapat memaksimumkan dan meminimkan biaya tersebut, seseorang manajer perlu memperhatikan berbagai hal berikan.

a.       Mengurangi Jumlah Pesan
Arus pesan dalam suatu organisasi yang di sampaikan secara lisan maupun tertuls perlu dikelola dengan baik. Dalam hal ini, seorang manajer organisasi perlu menentukan skala prioritas pesan. Untuk membuat satu halaman surat di perlukan waktu dan sumber-sumber (uang/bahan, waktu, tenaga). Organisasi juga perlu menghitung berapa rata-rata biaya yang perlukan untuk mencatat, mengetik, mengedit, dan mengirimkan surat serta berapa lama sebuah surat bisnis dapat di selesaikan. Oleh karena itu, jika suatu pesan perlu diberikan secara tertulis, sepucuk surat merupakan investasi yang baik dan berharga. Namun, jika sebuah surat hanya akan menambah beban informasi yang akan disampaikan, mungkin lebh baik pesan disampaikan dengan cara lain, seperti lewat telepon atau tatap muka.

Dalam suatu organisasi, mungkin terdapat jumlah memo yang berlebihan dan tidak berguna, dan juga banyak pertemuan/rapat yang sia-sia, membuang waktu dengan percuma, dan tiada hasil yang berarti. Jenis-jenis komunikasi tersebut perlu dievaluasi dan memperoleh perhatian yang seksama. Berapa lama sebuah pesan seharusnya diselesaikan? Dapatkah pesan cukup disampaikan lewat memo? Berapa banyak surat yang seharusnya dibuat? Berapa banyak surat yang harus diarsipkan? Jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan tersebut akan membantu organisasi dalam menghemat waktu dan uang.

b.      Intruksi yang Jelas
Kesalahan yang menyebabkan macetnya komunikasi, mungkin dapat di bebankan kepada  setiap orang yang ada dalam organisasi. Namun dalam hal ini seorang manajer mempunyai tanggung jawab yang khusus untuk membuat setiap orang dalam organisasi tahu apa yang harus dilakukan. Orang-orang yang bertugas melakukan komunikasi (komunikator) sudah seharusnya memahami kebutuhan dan tujuan organisasi secara keseluruhan, sehingga ia dapat menghindar dirinya dari kesalahan member intruksi.

c.       Mendelegasikan Tanggung Jawab
Dalam suatu organisasi, tujuan organisasi secara keseluruhan dapat tercapai bila manajer mempunyai kepercayaan bahwa orang lain dapat menyelesaikan pekerjaan yang dibebankan kepada mereka. Hal ini penting karena seorang manajer harus mendelegasikan beberapa pekerjaan komunikasi kepada orang lain. Seorang manajer yang bersikeras untuk mengerjakan ulang setiap pesan dengan gayanya sendiri tentu akan merepotkan semua pihak dalam suatu organisasi.

d.      Melatih Petugas
Seseorang yang memegang pensil tidak otomatis menjadi penulis yang baik; seseorang yang memiliki suara yang menarik juga tidak otomatis dapat menjelaska sesuatu dengan jelas kepada khalayak (audience). Namun, penulis maupun pembicara yang tidak memiliki bakat alami dapat menjadi penulis dan pembicara yang baik melalui latihan-latihan yang teratur dan terencana dengan baik.
Oleh karena itu, suatu organisasi dianjurkan untuk menyelenggarakan pelatihan keterampilan berkomunikasi bagi orang-orang yang pekrjaan/tugasnya berhubungan erat dengan masalah komunikasi. Pelatihan ini mencakup paling tidak preferensi gaya organisasi dan falsafah-falsafah komunikasi. Komunikator juga perlu meningkatkan dan mapu memperlancar kemampuan berbahasa dan keterampilan presentasinya, sehingga komunikasi bias menjadi lebih baik dan lancar.

B.     Penanganan Krisis Komunikasi
Mengelola arus pesan-pesan bisnis dari hari kehari adalah hal yang biasa, tetapi tes dalam suatu organisasi. Mengapa demikian? Semakin besar tantangan atau risiko yang harus dihadapi, semakin tinggi tingkat kemampuan atau keterampilan yang dibutuhkan. Krisis komunikasi ini merupakan suatu ajang ui coba keterampilan yang cukup menantang.

Berikut ini adalah contoh beberapa kejadian yang menimpa perusahaan yang harus di pahami secara seksama.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Nona Alviena Published @ 2014 by Ipietoon