Selasa, 30 Mei 2017

Saya Harus Berbuat Apa? Teknik Berpidato


Pidato sama saja dengan hal lain yang ada di dunia ini- ada pertamanya. Orang-orang ¾ bahkan orang yang sangat hebat dalam berbicara sehari-hari ¾ sering sangat takut jika harus perpidato untuk pertama kalinya. Beberapa orang juga masih takut walaupun sudah pernah melakukan pidato berkali-kali.

Kita sepertinya yakin bahwa adanya suatu rahasia mistis dalam public speaking hingga membuat seseorang menjadi pembicara yang baik. Ada banyak buku yang menjelaskan tentang ini. Mungkin anda merasa perlu mencapai seseuatu sebelum dapat berdiri di depan publik.

Rahasia beberapa orang dalam berpidato seperti Larry King, menganggap publik speaking tidak berbeda dengan jenis-jenis pembicaraan lain, yaitu cara berbagi gagasan dengan orang ain. Dalam beberapa hal, pidato lebih mudah daripada percakapan sehari-hari, karena anda sepenuhnya menguasai arah pembicaraan. Tapi anda harus mempunyai sesuatu yang harus anda sampaikan. Anda tidak dapat megelak seperti dalam pembicaraan sehari-hari dengan berkata “oh ya? Coba ceritakan lagi” dan bahkan anda tidak dapat mengelak dengan permisi ke kamar kecil.

BERBICARA HAL YANG DIPAHAMI
Kunci pertama untuk menjadi publik speaking yang sukses : Berbicaralah hal yang anda pahami. Ini kedengarannya sudah jelas, tapi banyak pembicara pemula melakukan kesalahan dengan mengambil topik yang tidak sepenuhnya dipahami, hingga akibatnya:
·         Audiens anda akan merasa bosan jika mereka lebih banyak tahu dari pada anda.
·         Karena anda tidak yakin dengan pokok bahasannya, anda bisa tidak yakin dengan sikap anda.

Jadi, carilah pokok bahasan yang anda pahami benar, atau gunakan pendekatan pribadi untuk pokok bahasan yang lebih luas. Misalnya anda diminta oleh teman dekat anda untuk menceritakan tentang perjalanan anda mengikuti tur kunjungan media, janaganlah anda menceritakan sejaran dari media yang anda kunjungi. Katakan saja apa yang anda lihat dan bagaimana situasi yang ada di media yang anda datangi. Saya yakin anda akan merasa lebih enak, dan para pendengar anda akan lebih merasa baik.

PENDEKATAN PRAMUKA
Kunci kedua untuk menjadi pembicara yang baik adalah mengikuti motto pramuka : persiapkan diri. Jika anda akan membicarakan topik yang benar anda pahami, menyusun pidato tidak akan sulit. Anda akan mampu menyusun pikiran anda lebih baik dan untuk lebih efektif anda mengingat-ingat struktur pembicaraan berikut ini:
1.       Katakan kepada mereka, apa yang akan anda bicarakan
2.       Katakan isi pembicaraan anda
3.       Katakan kepada mereka, apa yang telah anda katakan

Jka sebelumnya anda mengatakan apa yang ingin anda bicarakan, maka audiens akan lebih mudah mengikuti isi pidato anda. Di bagian akhir, cobalah merangkum butir-butir penting dengan bahasa yang berbeda dengan yang digunakan pada pembukaan.

PERSIAPAN
Jika anda berpidato dengan topik yang sudah biasa anda bicarakan, mungkin tidak terlalu perlu untuk membuat persiapan. Tapi, jika anda berpidato dengan topik yang tidak pernah anda bicarakan, anda harus membuat persiapan. Anda dapat mempersiapkan diri dengan berbagai cara, yang paling cocok dengan anda.

Anda dapat menulis pidato anda, kata demi kata, dan membacanya dalam bentuk teks. Banya pembicara melakukan hal seperti ini. Jika anda memakai pendekatakn ini, anda harus benyak berlatih membaca pidato hingga anda banya menatap kepada audiens anda dan bukan menatap teks pidato anda hingga pidato selesai.

Sebagian orang mungkin menggukan garis besar pidato atau mengunakan kartu-kartu catatan, keuntugan menggunakan catatan adalah bahwa andacenderung berbicara oebih sopan, dan tidak akan terjebak untuk selalu menatap naskah. Tetapi, berbiacara seperti bahasa tubuh dan pakaian yang anda rasa paling cocok, itulah yang harus anda lakukan.

HUMOR
Kalau anda tidak sedang mengumumkan obat kanker atau menyatakan perang, ada baiknya mengingat bahwa pidato yang oleh sebagian orang dianggap sebagai kutukan. Jangan terlalu serius kalau tidak perlu. Meskipun anda memilih topik pembicaan yang serius. Sebagian pendengar tetap senang mendengarkan humor kecil.

Jangan pernah mengawali humor seperti kalimat-kalimat seperti:
·         “saya kan menceritakan lelucon kecil” (tak ada orang yang akan mengatakan lelucon besar).
·         “ada kejadian lucu ketika berangkat ke sini.”
·         Ada cerita lucu. anda pasti suka. Benar-benar lucu.”
·         Hal ini mengingatkan saya pada lelucon kecil, anda mungkin pernah mendengarnya, tapi saya tetap akan menceritakan juga.”

Mengapa kalimat-kalimat itu di hindari? Alasannya klise, itu cara kuno mengawali atau mengakhiri lelucon. Selain itu, anda bisa beresiko mengecewakan audiens kalau sebelumnya menjamin mereka akan tertawa terbahak-bahak, tapi ternyata tidak.

Untuk alasan yang sama, jangan mengakhiri cerita humor anda dengan mengatakan, “sungguh, saudara-saudara…”. Sebaiknya anda menyesuaikan lelucon itu dengan pembicaraan anda.

TIP-TIP LAIN
Berikut beberapa tip kunci lain:

Tataplah Audiens Anda. Membuat kontak mata dengan audiens itu sangat penting. Pertama, pastikan mendongak dari naskah anda atau catatan anda. Kedua, jangan bicara pada dinding atau jendela di samping anda. Itu bukan audiens. Setiap mendongak dari naskah, tataplah bagian audiens yang berbeda-beda agar semua kelompok merasa diperhatikan.

Pelajarilah pemenggalan kata dan perubahan suara yang ingin anda lakukan. Beberapa pembicara, jika mereka membaca dari teks, menggaris bawahi kata-kata yang ingin mereka tekankan. Gunanya ada dua, meamstikan anda memberi tekanan pada saat yang tepat, dan memastikan bahwa anda tidak berbicara secara menonton hingga membuat audiens anda tertidur, terutama jika anda berbicara sehabis makan.

Berdiri Tegak. Anda tidak perlu mengambil sikap berbaris, tetapi hanya perlu berdiri yang enak, jangan menyandar diri ke meja mimbar. Bersandar membuat pernapasan anda terganggu dan tidak sopan.


Kalau ada mikrofon di depan anda, taruhlah pas di depan mulut anda atau mintalah teknisi untuk melakukannya. Jangan memasksa diri membungkuk seperti burung bangau. Bicaralah dengan normal ke mikrofon ­­– karena itulah fungsi mikrofon. Jika anda berteriak audiens akan sulit mendengar suara anda. Jagalah bibir anda dalam jangkauan mikrofon seperti menoleh atau membalikkan badan untuk menjawab pertanyaan dari samping tanpa mendekatkan mulut anda ke mikrofon.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Nona Alviena Published @ 2014 by Ipietoon