A. PENDAHULUAN
Jika kita
berbicara mengenai komunikasi, maka terlintas di benak kita secara spontan
bahwa manusia makhluk sosial, yang tentunya mau tidak mau harus melakukan
komunikasi dengan manusia lainnya. Di era perkembangan zaman sekarang,
komunikasi adalah salah satu hal yang penting seiring dengan adanya
perkembangan teknologi. Saling berinteraksi untuk tujuan bersama dengan konsep
pemahaman yang sama, maka didirikanlah sebuah organisasi. Setiap orang anggota
maupun kelompok dalam organisasi tersebut saling berkomunikasi untuk tujuan
yang sama. Gagasan atau ide yang muncul dikomunikasikan secara baik, meskipun
terkadang terjadi kesalahpahaman dalam perbedaan pendapat. Namun itu merupakan
suatu proses dari komunikasi yang berbeda.
Komunikasi
dalam sebuah organisasi sangat penting karena dengan adanya komunikasi maka
seseorang dapat berhubungan dengan orang lain dan saling bertukar pikiran bisa
menambah wawsan seseorang dalam pekerjaan atau menghadapi kehidupan
sehari-hari. Dengan komunikasi kita akan mengetahui kemauan seorang pimpinan,
begitu juga sebaliknya. Maka untuk membina hubungan kerja antara pegawai dengan
pimpinan atau sebaliknya maka diperlukan komunikasi lebih lanjut.
Dalam
menyalurkan suatu ide, gagasan atau solusi dalam komunikasi harus adanya
pengirim (sender) dan penerima pesan (receiver). Solusi yang di berikan perlu
adanya penyaringan dan penyeleksian antara solusi yang dapat di terima dan tidak.
B. PENGETIAN
ORGANISASI
Menurut para
ahli pengertian organisasi adalah sebagai berikut:
1.
Organisasi
adalah kelompok masyarakat kecil yang saling bekerja sama untuk mencapai suatu
tujuan (Purwanti: 20).
2.
Organisasi
adalah sekelompok orang yang bekerjasama dan saling bergantung untuk mencapai
beberapa tujuan (McShane dan Von Glinov : 5).
Adapun
karakteristik/ciri-ciri organisasi adalah sbb:
1.
Adanya
pembagian tugas dan tanggung jawab
2.
Adanya pusat
kekuasaan
3.
Adanya
substitusi sumber daya manusia
4.
Adanya
ketergantungan antara anggota organisasi
5.
Adanya
interaksi yang berulang-ulang
6.
Adanya
koordinasi antar komponen
Komunikasi
sebagai alat untuk mengelola organisasi tentunya mempunyai fungsi yang penting.
Adapun fungsi organisasi dalam organisasi adalah:
1.
Komunikasi
memungkinkan pertukaran informasi
2.
Komunikasi
membantu menghubungkan sekelompok anggota dalam organisasi dengan anggota
lainnya.
Suatu
organisasi didirikan tentu mempunyao tujuan masing-masing. Adapun tujuan
organisasi adalah:
1.
Organisasi
isnis, tujuan utama adalah mencari keuntungan ekonomi
2.
Organisasi
nirlaba atau nonlaba, organisasi yang bertujuan tidak pada laba
3.
Badan usaha
milik negara (BUMN), seuatu perusahaan yang sebagian atau seluruh modalnya
dimiliki oleh pemerintah
4.
Koperasi,
organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial
Seperti yang telah dipaparkan,
kesimpulan yang dapat diambil adalah ada tipe bisnis yang betujuan untuk bisnis
dan ada tipe bertujuan untuk sosial. Kita sering mendengar, mengatakatan sebuah
kata yang berbunyi “bisnis” dan terkadang kita bingung apa yang dimaksud dengan
bisnis. Bisnis adalah kegiatan sistem ekonomi yang diarahkan pada manajemen dan
distribusi hasil industri dan jasa profesional yang mendatangkan laba.
C. PENYALURAN
IDE DALAM KOMUNIKASI
Menyalurkan
ide melalui komunikasi dapat dilakukan secara lisan ataupun tulisan. Salah
satunya adalah memberikan solusi yang tepat kepada orang lain yang membutuhkan
untuk menyelesaikan masalahnya. Adapun tahapan menyalurkan ide dalam komunikasi
adalah:
1.
Ide
(gagasan), perumusan, Dalam perumusan ide seorang pengirim di sampaikan dalam
kata-kata.
2.
Penyaluran
(transmitting), Penyaluran bisa menggunkan lisan, tulisan, menggunakan simbol
atau isyarat.
3.
Tindakan, Misalkan
perintah-perintah dalam organisasi dilaksanakan.
4.
Pengertian, Dalam
pengertian ini, kata-kata yang di sampaikan oleh pengirim menjadi ide bagi
receiver.
5.
Penerimaan
ini diterima oleh si penerima berita (penangkap berita).
D. POLA
KOMUNIKASI
1. Saluran
komunikasi formal
a.
Komunikasi
dari atas kebawah (top-down/downward). Umumnya tekait dengan tanggung jawab dan
wewenang seseorang dalam organisasi.
b.
Komunikasi
dari bawah ke atas (button-up/upward). Partisipasi bawahan dalam proses
pengambilan keputusan akan sangat membantu pencapaian tujuan organisasi.
c.
Komunikasi
horizontal. Komunikasi yang terjadi antara bagan-bagian yang memiliki posisi
sejajar/sederajat dalam suatu organisasi.
d.
Komunikasi
diagonal. Melibatkan komunikasi antara dua tingkat (level) organisasi yang
berbeda.
Hambatan
komunikasi formal:
Jika dilihat
dari sudut pandang individual (perseorangan) akan membuat frustasi karena
banyak jalur yang harus dilalui untuk berkomunikasi denga manajer puncak.
Jika
dipandang dari sudut pandang perusahaan kemungkinan timbulnya distorsi atau
gangguan penyampaian informasi level yang lebih tinggi.
2. Saluran
informasin informal
Dalam jaringan komunikasi informal
orang-orang yang berada dalam suatu organisasi jenjang hierarki, pangkat dan
kedudukan /jabatan, dapat berkomunikasi secara leluasa.
E. HAMBATAN-HAMBATAN
DALAM KOMUNIKASI
Komunikasi
di dalam suatu organisasi merupakan salah satu aspek yang penting di dalam
mendukung terjalinnya kerjasama yang baik dalam setiap bagian organisasi
tersebut. Komunikasi yang berjalan secara baik, maka akan mendukung kemajuan di
dalam organisasi tersebut. Namun sebaliknya, apabila komunikasi menjadi problem
utama di dalam organisasi, maka komunikasi tersebut dapat menghambat tujuan,
visi dan misi di dalam organisasi yang ada.
1.
Hambatan
dari proses komunikasi
a.
Hambatan
dari pengiriman pesan, misalnya pesan yang akan di sampaikan belum jela untuk
dirinya atau pengurum pesan, hal ini dapat dopengaruhi oleh perasaan atau
situasi emosional.
b.
Hambatan
dalam penyandian/symbil yang disebabkan karena bahasa yang digunakan tidak
jelas sehingga memilki arti lebih dari satu sehingga menimbulkan pengertian
yang berbeda.
c.
Hambatan
media, adalah hambatan yang terjadi dalam penggunaan media komunikasi. Misalnya
gangguan suara radio dan aliran listrik sehingga tidak dapat mendengarkan pesan
dengan baik.
d.
Hambatan
dalam bahasa sandi, hambatan yang terjadi dalam penafsiran sandi oleh penerima.
e.
Hambatan
dari penerima pesan, misalnya kurangnya perhatian pada saat
menerima/mendengarkan pesan, sikap prasangkan tanggapan yang keliru dan tidak
mencari informasi lebih lanjut.
f.
Hambatan
dalam memberi umpan balik. Umpan balik yang diberikan tidak menggambarkan apa
adanya tetapi memberikan interpretatif, tidak tepat waktu atau tidak jelas, dan
sebagainya.
2.
Hambatan
Fisik
Hambatan
fisik dapat mengganggu komunukasi yang efektif, misalnya gangguan kesehatan.
3.
Hambatan
Simantik
Kata yang dipergunakan dalam komunikasi
kadang-kadang mempunyai arti mendua yang berbeda, tidak jelas atau
berbelit-belit antara pemberi pesan dan penerima.
4.
Hambatan
Psikologis
Hambatan
psikologi dan sosial kadang-kadang mengganggu komunikasi.
F. KLASIFIKASI
KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
Di bawah ini
ada beberapa klasifikasi komunikasi dalam organisasi yang ditinjau dari
beberapa segi.
1. Dari segi
sifatnya
a.
Komunikasi
lisan, komunikasi yang berlangsung secara lisan/berbicara.
b.
Komunikasi
tulisan, menggunakan tulisan.
c.
Komunikasi
verbal, diungkapkan dalam kata-kata, secara lisan maupun tulisan.
d.
Komunikasi
non verbal, komunikasi menggukan isyarat atau bahasa tubuh.
2. Dari segi
arahnya
a.
Komunikasi
ke atas, komunikasi antara bawahan kepada atasannya.
b.
Komunikasi
kebawah, dari atasan kepada bawahannya.
c.
Komunikasi
horizontal, komunikasi sejajar misalnya antara pimpinan dengan pimpinan.
d.
Komunikasi
satu arah, misalnya pemberitahuan yang tidak adanya timbal balik.
e.
Komunikasi
dua arah, komunikas yang adanya timbal balik.
3. Menurut
lawannya
a.
Komunikasi
satu lawan satu
b.
Komunikasi
satu lawan banyak/ kelompok
c.
Komunikasi
banyak lawan banyak
4. Menurut
keresmiannya
a.
Komunikasi
formal
b.
Komunikasi
non formal
Beberapa kegiatan organisasi yang
berhubungan dengan pertukaran informasi adalah:
·
Menetapkan
tujuan
·
Membuat dan
melaksanakan keputusan
·
Mengukur prestasi
kerja
·
Merekrut dan
mengembangkan staf
·
Pelayanan
pelanggan
·
Negosiasi
dengan pemasok
·
Membuat
produk
·
Berinteraksi
dengan peraturan yang ada
Cara
mengelola komunikasi agar berjalan dengan efektif, diantaranya melalui:
1.
Penangganan
pesan-pesan rutin, dapat dilakukan dengan cara:
-
Mengurangi
jumlah pesan
-
Intruksi
yang jelas
-
Mendelegasikan
tanggung jawab
-
Melatih
petugas
2.
Penganngan
krisis komunikasi
Keahlian
dalam berkomunikasi akan sangat dibutuhkan pada saat organisasi dalam krisis
komunikasi.
0 komentar:
Posting Komentar