Disebutkan dalam suatu riwayat, dikala malaikat maut
dijadikan Allah, ia diberi tabir dari para makhluk dengan beribu-ribu tabir
yang besarnya dari seluruh langit dan bumi. Andaikata seluruh air lautan dan sungai-sungai
dituangkan pada kepalanya, niscaya tak akan jatuh barang setetes pun dari air
itu pada bumi.
Adapun arah timur sampai arah baratnya bumi adalah
diantara kedua tangannya seperti meja yang di atasnya diletakkan sesuatu dan
diletakkan pada kedua tangan seseorang untuk memakannya maka ia memakan apa
yang dikehendaki. Begitu pula malaikat maut membalikkan dunia seperti
halnya manusia membalikkan dirhamnya
diantara kedua tangannya.
Ia diikat dengan rantai, panjangnya dapat ditempuh
perjalanan 1000 tahun. Para malaikat tidak akan mendekatinya, mereka tidak akan
mengetahui tempatnya.,mereka tidak akan mendengarkan suaranya, dan mereka tidak
dapat mengitari seluruh keadaannya dan ia tidak tergantung situasi.
Apalagi Allah menjadikan mati, dan Dia memerintahkan
kepadanya, maka ia berkata : "Wahai Tuhanku, apakah mati itu?". Maka
Allah memerintahkan hijab-hijab untuk membuka, sehingga malaikat maut itu
melihatnya.
Kemudian Allah menyeru kepada para malaikat :
"Berdirilah dan melihatlah kalian, ini adalah Maut", maka mereka
seluruhnya sama berdiri.
Allah mengatakan kepadanya, "Terbanglah kepada
mereka dan kembangkanlah sayapmu, bukalah kedua matamu". Setelah ia
terbang, maka malaikat melihat Maut, seketika mereka terpelanting dan pingsan.
Setelah mereka sadar seraya berkata : "Wahai Tuhan kami, adakah engkau
menjadikan makhluk yang lebih besar daripada makhluk ini?".
Jawab Allah : "Aku menjadikannya, dan aku lebih
besar daripada Maut dan setiap makhluk pasti merasakannya.
Allah : "Wahai Israil, ambillah itu, Aku
memerintahkan kamu untuk mengambil Maut."
Izrail : "Wahai Tuhanku, dengan kekuatan apakah
aku mengambilnya padahal ia lebih besar dari aku?"
Maka allah memberikan kekuatan, lalu ia mengambilnya
dan tenanglah pada tangannya. Maut berkata : "Wahai Tuhanku,
perkenankanlah aku sehingga aku menyeru di langit barang sekali."
Maka allah mengizinkannya, dan ia menyeru dengan
suara yang keras :
"Akulah Maut yang memisahkan seluruh antara seluruh
kekasih.
akulah Maut yang memisahkan antara suami istri.
akulah Maut yang memisahkan antara anak-anak dan
ibu.
Akulah Maut yang memisahkan antara saudara lelaki
dan perempuan.
Akulah Maut yang merusak rumah dan gedung gedung.
Akulah Maut yang meramaikan kubur kubur.
Akulah Maut yang akan mencari dan menjumpai kamu
sekalian walaupun kalian berada dalam gedung besi yang dipagar rapat dan
tinggi-tinggi. Dan makhluk tidak akan kekal kecuali akan merasakan aku."
Adapun bagi orang kafir
munafik dan orang yang celaka, apabila Maut mendatangi mereka maka turunlah
malaikat Azab dari arah kirinya dengan wajah yang hitam dan mata yang melotot.
Para malaikat itu sama mengenakan pakaian azab. Mereka duduk menjauh dari
orang-orang itu sehingga datanglah malaikat Maut. Jika malaikat Maut mendatangi
salah seorang dari mereka maka ia berdiri di mukanya dengan bentuk rupa yang
menakutkan.
Kemudian jiwa seseorang itu berkata, "siapakah
kamu dan akan apa kamu?"
Malaikat Maut : "Aku adalah malaikat Maut yang
mengeluarkan kamu dari dunia, yang menjadikan anakmu menjadi yatim, istrimu
menjadi janda, hartamu menjadi warisan diantara para ahli warismu yang kamu
tidak cinta kepada mereka di kala hidupmu. Dan kamu tidak berbuat baik untuk
dirimu dan tidak pula untukmu keakheratanmu. Maka pada hari ini aku mendatangi
kamu untuk mencabut nyawa mu."
Oleh karenanya jika ia mendengar suara
malaikat tadi, ia tentu memalingkan kepalanya ke pagar, tapi ia melihat
malaikat mau berdiri di mukanya. Ia malingkan kepalanya ke arah yang lain, tapi
ia melihat Maut sudah kediri di mukanya.
Malaikat Maut : "Adakah engkau tidak mengerti
aku? Aku adalah malaikat Maut yang telah mencabut nyawa kedua orang tuamu dan
kamu melihat keduanya, tapi kamu tidak memperoleh kemanfaatan dari keduanya.
Pada hari ini aku mencabut nyamuk sehingga kamu melihat anak-anakmu, kerabatmu
dan teman-temanmu, sehingga mereka memperoleh nasihat dari kamu pada hari ini.
Aku adalah malaikat maut yang telah merusak orang-orang di abad yang lalu dari orang yang lebih banyak
kekuatannya dari padamu, lebih kaya harta dari kamu, lebih banyak anak daripada
anak-anakmu."
Adapun Allah menjadikan dunia dengan satu bentuk.
Dunia : "Wahai orang yang maksiat adakah kamu
tidak malu kepadaku? Kamu berbuat dosa di dunia, dan kamu tidak mencegah dirimu
dari kemaksiatan. Sesungguhnya kamu membutuhkan aku, tapi aku tidak membutuhkan
kamu. Kamu tidak mau membedakan yang halal dan yang haram. Kamu beranggapan
tidak akan meninggalkan dunia. Sesungguhnya aku bebas dari kamu dan dari
amalmu."
orang itu melihat hartanya sudah berada dan sudah
menjadi milik orang lain.
Harta : "Wahai
orang-orang yang maksiat, kamu mencari aku tanpa hak dan kamu tidak
membelanjakan aku, serta tidak menyedekahkan aku kepada fakir miskin. Pada hari
ini telah tiba menjadi milik orang lain dari kamu."
Demikianlah sebagaimana firman Allah swt. :
يَوۡمَ لَا يَنفَعُ مَالٞ
وَلَا بَنُونَ إِلَّا مَنۡ أَتَى ٱللَّهَ بِقَلۡبٖ سَلِيمٖ
artinya :
(yaitu) di hari harta dan anak-anak laki-laki tidak
berguna. Kecuali orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih."
(QS. As-Syu'ara : 88-89)
Orang-orang kafir berkata, sebagaimana firman Allah
Ta'ala :
حَتَّىٰٓ
إِذَا جَآءَ أَحَدَهُمُ ٱلۡمَوۡتُ قَالَ رَبِّ ٱرۡجِعُونِ لَعَلِّيٓ أَعۡمَلُ
صَٰلِحٗا فِيمَا تَرَكۡتُۚ كَلَّآۚ إِنَّهَا كَلِمَةٌ هُوَ قَآئِلُهَاۖ وَمِن
وَرَآئِهِم بَرۡزَخٌ إِلَىٰ يَوۡمِ يُبۡعَثُونَ
Artinya :
Dia berkata : "Ya Tuhanku kembalikanlah aku (ke
dunia[1]) agar aku berbuat amal yang shalih dalam hal yang
telah aku lakukan."
(QS. Al-Mu'minun :99-100)
Allah Ta'ala berfirman :
قُل
لَّآ أَمۡلِكُ لِنَفۡسِي ضَرّٗا وَلَا نَفۡعًا إِلَّا مَا شَآءَ ٱللَّهُۗ
لِكُلِّ أُمَّةٍ أَجَلٌۚ إِذَا جَآءَ أَجَلُهُمۡ فَلَا يَسۡتَٔۡخِرُونَ سَاعَةٗ
وَلَا يَسۡتَقۡدِمُونَ
Artinya :
Apabila telah datang ajal mereka, mereka tidak dapat
mengundurkannya barang sesaat pun dan tidak pula mendahulukan nya.
(QS. Yunus : 49)
Kemudian ia mencabut nyawa seseorang. Jika ia orang
mukmin maka iya dalam kebagian dan jika ia kafir atau munafik pasti dalam kecelakaan. Ingatlah firman Allah
ta'ala :
Artinya :
Jangan engkau berbuat demikian itu sesungguhnya buku
amalan orang-orang yang keluar dari batas kebenaran itu benar-benar akan
ditempatkan dalam sijjin.
[1] Orang-orang
kafir di waktu menghadapi sakaratul maut, meminta supaya diperpanjang umur
mereka, agar mereka dapat beriman.
0 komentar:
Posting Komentar