Selasa, 30 Mei 2017

Sudut Tata Cahaya dan Artistik

Fungsi tata cahaya dalam secara teknis adalah membangun kesan suasana pada karya audiovisual, membangun harmonisasi sehigga rasionya tidak kontras, dan membantu kamera menangkap kesan subyek yang diterangi.

A.      Sumber Cahaya
1.      Available Light
Merupakan cahaya alam: matahari (daylight), cahaya bulan, cahaya bintang, cahaya dari api, binatang yang mengeluarkan cahaya, dsb. yang dapat memberi kesan lebih alami. Cahaya alam memiliki kelemahan: intensitanya tidak dapat ditentukan, waktu berpengaruh pada intensitas cahaya sehingga akan perpengaruh terhadap hasil gambar, dan kondisi alam (berawan) juga akan berpengaruh pada intensitas cahaya. Cahaya yang tertangkap kamera video bisa jadi akan berbeda dengan cahaya yang tertangkap oleh mata manusia. Oleh karena itu, camera operator harus mengenali kepekaan kamera.

2.      Artificial Light
Merupakan cahaya yang dihasilkan dari rekaan/buatan manusia: cahaya lampu. Contoh jenis lighting set: blonde, black head, red head, kino flow, barsdoor, dsb.

B.      Tata Cahaya Dasar
Empat lighting set yang digunakan dalam tata cahaya dasar adalah:
1.      Key Light, cahaya utama yang berfungsi sebagai penerang utama pada subyek.
2.      Fill Light, cahaya tambahan untuk mengisi bagian lain yang berlawanan dengan key light dan berfungsi untuk mengimbangi key light.
3.      Back Light, cahaya tambahan yang mengarah di bagian belakang subyek guna menciptakan kesan ruang 3 dimensi.
4.      Available Light, cahaya pendukung yang berfungsi sebagai penegas suasana, misalnya untuk mendunkung suasana mistis, suasana siang hari.

C.      Tata Cahaya Di Lapangan Produksi
Tata cahaya harus dikonsep secara serius sebelum pra produksi, sehingga akan dapat ditentukan jumlah lampu guna menciptakan mood dan harmonisasi. Hal lain dalam tata cahaya: arah lampu, derajat sudut lampu, intensitas lampu yang dapat diatur, komposisi warna, rasio cahaya, bounching (cahaya yang dipantulkan dengan reflektor), dan perbandingan antara hi-light (bagian yang terang) dan shade (bagian yang paling gelap), serta standar warna dasar (white balance). Dalam rekaman in-door concept, perlu survei terlebih dahulu, menempatkan lampu dengan posisi eye level dan menggunakan kerangka dari besi (rigging).

D.     Artistik
Art director harus memiliki keahlian: menciptakan rekayasa bentuk, mengatur tata letak, memahami tata warna, tata cahaya, komposisi framing dan pengadegan, sehingga tercipta: kreativitas seni, simulasi ruang, estetika interior, dan piranti-piranti. Hasil kreativitas seni akan dikaitkan dengan: waktu, tempat dan karakter.
1.      Konstruksi Bentuk. Dalam hal ini, yang harus diperhatikan adalah:
a.       keselarasan warna (warna natural - warna yang muncl dari benda-benda alami – dan artificial – warna yang dihasilkan dari campur tangan manusia),
b.      bentuk property (bisa bulat, segitiga, kotak, kurva, titik dan garis, atau 2 dimensi dan 3 dimensi, atau kombinasi bentuk),
c.       bahan dasar material (natural dan artificial) yang berfungsi sebagai memperindah setting artistik), dan
d.      pencahayaan (untuk menghasilkan kepekaan benda-benda atau property yang tampak pada frame).

2.      Menata Ruang Artistik secara Lapisan/Layering, berfungsi untuk menata properti. Penata layering: melingkar dan mendatar/melebar. Layering ini untuk pencocokan, harmonisasi, dan penonjolan properti.

E.      Wardrobe dan Make-up
1.      Wardrobe
Merupakan segala macam kostum dan atribut yang dipersiapkan untuk keperluan produksi dan berfungsi sebagai informasi penting penunjang karakter, membangun suasana, dan estetika.

2.      Make-up

Berkaitan dengan karakter dan berfungsi untuk peneguhan karakter seorang talent. Make-up diharapkan senatural mungkin, tidak berlebihan namun membantu penonton memahami karakter.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Nona Alviena Published @ 2014 by Ipietoon