Selasa, 20 Desember 2016

BAB I : APAKAH PSIKOLOGI? _Psikologi Laura A King


1. MENDEFINISIKAN PSIKOLOGI
            Psikologi (psychology) secara formal di definisikan sebagai kajian ilmiah mengenai perilaku dan proses-proses mental. Terdapat tiga istilah penting dalam definisi ini :ilmu pengetahuan, perilaku, dan proses-proses mental.Sebagai sebuah ilmu pengetahuan (science), psikologi menggunakan metode ilmu pengetahuan yang sistematis untuk mengamati perilaku manusia dan menarik kesimpulan.Tujuan ilmu pengetahuan psikologi adalah mengammbarkan, meramaikan, dan menjelaskan perilaku.
            Perilaku (behavior) adalah segala sesuatu yang kita lakukan yang dapat di amati secara langsung dua orang berciuman, bayi menangis, atau mahasiwa mengendarai sepeda motor. Proses mental (mental proses) adalah bebagai pikiran, perasaan, dan motivasi yang dialami oleh kita secara pribadi, namun tidak dapat diamati secara langsung.
·         Berpikir seperti seorang psikologi berarti berpikir seperti seorang ilmuan.

Psikolog, seperti ilmuan lainnya, bergantung pada berpikir kritis. Berpikir kritis (critical thinking) aalah psroses berpikir secara kritis berarti secara leflektif dan produktif dan mengevalusi bukti. Berpikir secara kritis berarti menanyakan pada diri kita sendiri bagaimana kita mengetahui sesuatu. Psikologi telah mengalami kemajuan sebagai sebuah bidang karena ia tidak menerima penjelasan sederhana dank arena psikologi tidak selalu sependapat satu sama lainnya mengenai mengapa pikiran dan perilaku berfungsi seprti itu. Para psikolog telah mencapai pemahaman yang lebih akurat tentang pikiran dn perilaku karena para psikolog berpikir dengan mendalam dan refleksi dan menguji bukti dari emua sisi.

·         Psikologi Positif

Terlalu sering mereka mengatakan, psikologi telah mengakrekteristikan manusia sebagai suatu yang pasif dan korban. Keinginan untuk mengkaji cakupan penuh pengalaman manusia yang mendorong gerakan psikologi positif (positive psychology movement) : dorongan untuk penekanan yang lebih kuat pada penelitian yang melibatkan pengalaman manusia yang berharga ( seperti harapan, optimistis, dan kebahagiaan ), ciri-ciri yang dikaitkan dengan kapasitas optimal untuk cinta dan bekerja, dan nilai-nilai kelompok dan sipil (seperti tanggung jawab, tata karma, dan toleransi).
Untuk mendapat pemahaman mengapa psikologi positif merupakan sudut pandangan yang bernilai, bayangkan anda di minta untuk menciptakan ilmu “watchology”.Psikologi telah membuat kemajuan yang luar biasa dalam memahami gangguan-gangguan dan penangganan psikologis, dan pokok-pokok bahasa ini sangat penting untuk memahami ilmu psikologi. Psikologi tertarik dalam memahami kebenaran yang kaya akan kehidupan manusia dalam seluruh dimensinya, termasuk pengalaman manusia yang terbaik dan teruruk. Gerakan psikologi positif tentunya tidak tanpa kontroversi dan kritik (lazarus, 2013). Kontroversi merupakan bagian dari ilmu pengetahuan apa pun. Debat yang sehat merupakan ciri psikologi, dan suatu sudut pandang psikologis yang baru terkadang muncul ketika seorang ilmuan mempertanyakansudut pandang lainnya.

2. BERBAGAI AKAR DAN PENDEKATAN ILMIAH AWAL DARI PSIKOLOGI
            Beberapa sejarawan senang mengatakan bahwa psikologi modern lahir pada bulan desember 1879 di university of Leipzig. Ketika wundt dan dua mahasiswanya melakukan sebuah eksperimen untuk mengukur jarak waktu, antara saat setelah seseorang mendengar bunyi dan saat seseorang benar-benar menekan tombol telegraf untuk memberikan tanda bahwa ia telah mendengar. Eksperimen tersebut merupakan salah satu dari sekian upaya untuk mengukur perilaku manusia melalui pemgukuran fisiologis. Eksperimen wundt mengenai cara kerja otak: ia berupaya mengukur waktu yang di perlukan otak manusia dan sistem saraf untuk menerjemahkan informasi menjadi tindakan. Dasar eksperimen ini adalah ide bahwa proses-proses mental dapat di kaji secara kuantitatifyaitu mereka dapat diukur, eksperimen ini menjadi awal dari ilmu psikologi yang baru.
·         Strukturalisme
Strukturalisme adalah suatu aliran psikologi awal yang berupaya mengidentifikasikan berbagai struktur pikiran manusia. Penelitian yang terutama di lakukan oleh wundt dan mahasiswanya memusatkan pada upaya untuk menemukan unsur-unsur dasar, atau “structur” proses-proses mental. Misalnya mereka menggambarkan tiga dimensi berbeda dari perasaan: senang/tidak senang, tegang/santai dan kegairaha/depresi. Salah satu mahasiswa wundt,E.B.Titchener (1867-1927) menamakan pendekatan wundt sebagai strukturalisme. Model yang di gunakan dalam mengkaji struktur mental adalah introspeksi (secara harfiah,” melihat ke dalam”).


·         Fungsionalisme
Dari sudut pandang pragmatis, kemudian, pertanyaan yang muncul tidak banyak mengenai apakah pikiranku itu (yaitu strukturnya), tetapi lebih kepada apa kegunaanya (tujuan atau fungsinya), ketertarikan dalam hasil proses mental ini membawa james untuk menekankan pada sebab dan akibat, peramalan dan control, dan interaksi penting dari lingkungan dan perilaku. Pandangan james pada akhirnya disebut fungsionalisme. Berlawanan dengan strukturalisme yang menekankan pada unsur-unsur pikiran, fungsionalisme (functionalism) lebih memusatkan pada fungsi  dan tujuan dari pikiran dan perilaku dalam adaptasi individu dengan lingkungan.

3. BERBAGAI PENDEKATAN PSIKOLOGI YANG KONTOMPOREL
·         Pendekatan Biologi
Suatu sudut pandang psikologi yang menelusuri perilaku dan proses-proses mental yang memusatkan pada tubuh, terutama otak dan sistem saraf. Neurosains (neuroscience) merupakan kajian ilmiah struktur, fungsi, perkembangan, genetika, dan biokimia dari sistem saraf. Neurosains menekankan bahwa otak dan sistem saraf adalah inti untu memahami perilaku, pikiran, dan emosi. Para ilmuwan saraf meyakini bahwa pikiran dan emosi memiliki dasar fisik di dalam otak.

·         Pendekatan behavioristic
Pendekatan behavioristic (behavioral approach) menekankan kajian ilmiah mengenai berbagai respons perilaku yang dapat diamati dan penentu lingkungan. Dengan kata lain  Pendekatan perilaku memusatkan pada interaksi dengan lingkungan yang dapat di lihat dan diukur. Prinsip-prinsip pendekatan perilaku juga telah di terapkan secara luas untuk membantu orang-orang mengubah perilakunya kea rah yang lebih baik. Psikologi yang mengadopsi pendekatan ini disebut kaum behavioristic.

·         Pendekatan Psikodinamika
Pendekatan psikodinamika menekan pikiran ketidaksadaran, konflik antara naluri biologis dan tuntutan masyarakat, dan pengalaman keluarga dini. Meskipun Sigmund freud (1856-1939), pendiri pendekatan psikodinamika, memandang banyak perkembangan psikologis sebagai naluriah, ia berteori bahwa hubungan dini dengan orangtua merupakan daya utama yang membentuk kepribadian individu.Tidak seperti pendekatan behavioristic, pendekatan psikodinamika memusatkan hampir semuanya pada penerapan klinis daripada penerapan eksperimen.
·         Pendekatan Humanistik
Pendekatan humanistik (humanistic approach) menekankan pada kualitas-kualitas positif seseorang, kapasitas untuk pertumbuhan positif, dan kebebasan untuk memilih takdir apa pun. Para psikologi humanistic menekankan bahwa manusia memiliki kemampuan untuk mengendalikan hidup mereka dan menghindari dimanipulasi oleh lingkungan (maslow, 1971;Rogers, 1961). Banyak apek pendekatan optimis ini muncul dalam penelitian mengenai motivasi, emosi, dan kepribadian, dan dalam banyak cara, pendekatan humanistic memberikan dasar bagi psikologi positif.

·         Pendekatan kognitif
Pendekatan kognitif suatu sudut pandang psiskologi yang memusatkan pada proses-proses mental yang terlibat dalam mengetahui; bagaimana kita mengarahkan perhatian, perspesi, ingatan, berpikir, dan memecahkan masalah kita.

·         Pendekatan evolusioner
Pendekatan evolusioner suatu sudat pandang psiskologi yang menggunakan gagasan evolusi, seperti adabtasi, reproduksi, dan yang mampu bertahan hidup adalah mereka yang mampu menyelaraskan dengan diri dengan lingkungan hidupnya(“survival of the fittest”) sebagai dasar untuk menjelasakan prilaku manusia yang spesifik.

·         Pendekatan sosial budaya
Pendekatan sosial budaya suatu sudut pandang psiskologi yang menelusuri cara-cara lingkungan sosial dan budaya memengaruhi prilaku.
                                               
4. BERBAGAI BIDANG SPESIALISASI DAN KARIER DI PSIKOLOGI
·         Psikologi fisilogis dan neurosains prilaku
·         Psikologi perkembangan
·         Sensasi dan persepsi
·         Psiskologi kognitif
·         Psikologi kepribadian
·         Psikologi sosial
·         Psikologi industri dan organisasi
·         Psikologi klinis dan konseling
·         Psikologi kesehatan
·         Psikologi komunitas
·         Psikologi sekolah dan pendidikan
·         Psikologi lingkungan
·         Psikologi wanita
·         Psikologi forensic
·         Psikologi Olahraga
·         Psikologi lintas budaya

5. SPIKOLOGI, KESEHATAN dan KESEJAHTRAAN
            Bagainama pikiran berdampak pada tubuh sementara para filsuf telah mendebat antara pikiran dan tubuh selama berabat-abat, psikolog telah mengenali bahwa ke dua aspek manusia ini memiliki hubungan yang rumit.Pikiran dapat memengaruhi tubuh.Cara kita berpikir memiliki implikasi bagi sistem syaraf dan otak kita.Motivasi dan tujuan kita dapat memengaruhi tubuh kita sebagai mana kita berjuang untuk bugar secara fisik dan makan dengan gizi seimbang.

            Bagaimana tubuh berdampak pada pikiran tubuh dapat memiliki pengaruh terhadap pikiran.Kita berpikir secara berbeda ketika tubuh kita sedang beristirahat versus lelah, sehat versus sakit, dan panas versus nyaman.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Nona Alviena Published @ 2014 by Ipietoon