1.
MENDEFINISIKAN PSIKOLOGI
Psikologi (psychology) secara formal di definisikan sebagai kajian ilmiah
mengenai perilaku dan proses-proses mental. Terdapat tiga istilah penting dalam
definisi ini :ilmu pengetahuan, perilaku,
dan proses-proses mental.Sebagai sebuah ilmu pengetahuan (science),
psikologi menggunakan metode ilmu pengetahuan yang sistematis untuk mengamati
perilaku manusia dan menarik kesimpulan.Tujuan ilmu pengetahuan psikologi
adalah mengammbarkan, meramaikan, dan menjelaskan perilaku.
Perilaku (behavior) adalah segala sesuatu yang kita lakukan yang dapat di
amati secara langsung dua orang berciuman, bayi menangis, atau mahasiwa
mengendarai sepeda motor. Proses mental (mental proses) adalah bebagai pikiran,
perasaan, dan motivasi yang dialami oleh kita secara pribadi, namun tidak dapat
diamati secara langsung.
·
Berpikir seperti
seorang psikologi berarti berpikir seperti seorang ilmuan.
Psikolog, seperti ilmuan lainnya, bergantung pada
berpikir kritis. Berpikir kritis (critical thinking) aalah psroses berpikir
secara kritis berarti secara leflektif dan produktif dan mengevalusi bukti.
Berpikir secara kritis berarti menanyakan pada diri kita sendiri bagaimana kita
mengetahui sesuatu. Psikologi telah mengalami kemajuan sebagai sebuah bidang
karena ia tidak menerima penjelasan sederhana dank arena psikologi tidak selalu
sependapat satu sama lainnya mengenai mengapa pikiran dan perilaku berfungsi
seprti itu. Para psikolog telah mencapai pemahaman yang lebih akurat tentang
pikiran dn perilaku karena para
psikolog berpikir dengan mendalam dan refleksi dan menguji bukti dari emua
sisi.
·
Psikologi
Positif
Terlalu sering mereka mengatakan, psikologi telah
mengakrekteristikan manusia sebagai suatu yang pasif dan korban. Keinginan
untuk mengkaji cakupan penuh pengalaman manusia yang mendorong gerakan
psikologi positif (positive psychology
movement) : dorongan untuk penekanan yang lebih kuat pada penelitian yang
melibatkan pengalaman manusia yang berharga ( seperti harapan, optimistis, dan
kebahagiaan ), ciri-ciri yang dikaitkan dengan kapasitas optimal untuk cinta
dan bekerja, dan nilai-nilai kelompok dan sipil (seperti tanggung jawab, tata
karma, dan toleransi).
Untuk mendapat pemahaman mengapa psikologi positif merupakan
sudut pandangan yang bernilai, bayangkan anda di minta untuk menciptakan ilmu “watchology”.Psikologi telah membuat
kemajuan yang luar biasa dalam memahami gangguan-gangguan dan penangganan
psikologis, dan pokok-pokok bahasa ini sangat penting untuk memahami ilmu
psikologi. Psikologi tertarik dalam memahami kebenaran yang kaya akan kehidupan
manusia dalam seluruh dimensinya, termasuk pengalaman manusia yang terbaik dan
teruruk. Gerakan psikologi positif tentunya tidak tanpa kontroversi dan kritik
(lazarus, 2013). Kontroversi merupakan bagian dari ilmu pengetahuan apa pun.
Debat yang sehat merupakan ciri psikologi, dan suatu sudut pandang psikologis
yang baru terkadang muncul ketika seorang ilmuan mempertanyakansudut pandang
lainnya.
2.
BERBAGAI AKAR DAN PENDEKATAN ILMIAH AWAL DARI PSIKOLOGI
Beberapa sejarawan senang mengatakan
bahwa psikologi modern lahir pada bulan desember 1879 di university of Leipzig.
Ketika wundt dan dua mahasiswanya melakukan sebuah eksperimen untuk mengukur
jarak waktu, antara saat setelah seseorang mendengar bunyi dan saat seseorang
benar-benar menekan tombol telegraf untuk memberikan tanda bahwa ia telah
mendengar. Eksperimen tersebut merupakan salah satu dari sekian upaya untuk
mengukur perilaku manusia melalui pemgukuran fisiologis. Eksperimen wundt
mengenai cara kerja otak: ia berupaya mengukur waktu yang di perlukan otak
manusia dan sistem saraf untuk menerjemahkan informasi menjadi tindakan. Dasar
eksperimen ini adalah ide bahwa proses-proses mental dapat di kaji secara kuantitatifyaitu
mereka dapat diukur, eksperimen ini menjadi awal dari ilmu psikologi yang baru.
·
Strukturalisme
Strukturalisme
adalah suatu aliran psikologi awal yang berupaya mengidentifikasikan berbagai
struktur pikiran manusia. Penelitian yang terutama di lakukan oleh wundt dan
mahasiswanya memusatkan pada upaya untuk menemukan unsur-unsur dasar, atau
“structur” proses-proses mental. Misalnya mereka menggambarkan tiga dimensi
berbeda dari perasaan: senang/tidak senang, tegang/santai dan kegairaha/depresi.
Salah satu mahasiswa wundt,E.B.Titchener (1867-1927) menamakan pendekatan wundt
sebagai strukturalisme. Model yang di gunakan dalam mengkaji struktur mental
adalah introspeksi (secara harfiah,”
melihat ke dalam”).
·
Fungsionalisme
Dari sudut pandang pragmatis, kemudian, pertanyaan
yang muncul tidak banyak mengenai apakah pikiranku itu (yaitu strukturnya),
tetapi lebih kepada apa kegunaanya (tujuan atau fungsinya), ketertarikan dalam
hasil proses mental ini membawa james untuk menekankan pada sebab dan akibat,
peramalan dan control, dan interaksi penting dari lingkungan dan perilaku.
Pandangan james pada akhirnya disebut fungsionalisme. Berlawanan dengan
strukturalisme yang menekankan pada unsur-unsur pikiran, fungsionalisme (functionalism) lebih memusatkan pada
fungsi dan tujuan dari pikiran dan
perilaku dalam adaptasi individu dengan lingkungan.
3.
BERBAGAI PENDEKATAN PSIKOLOGI YANG KONTOMPOREL
·
Pendekatan
Biologi
Suatu sudut pandang psikologi yang menelusuri
perilaku dan proses-proses mental yang memusatkan pada tubuh, terutama otak dan
sistem saraf. Neurosains (neuroscience)
merupakan kajian ilmiah struktur, fungsi, perkembangan, genetika, dan biokimia
dari sistem saraf. Neurosains menekankan bahwa otak dan sistem saraf adalah
inti untu memahami perilaku, pikiran, dan emosi. Para ilmuwan saraf meyakini
bahwa pikiran dan emosi memiliki dasar fisik di dalam otak.
·
Pendekatan
behavioristic
Pendekatan behavioristic (behavioral approach)
menekankan kajian ilmiah mengenai berbagai respons perilaku yang dapat diamati
dan penentu lingkungan. Dengan kata lain
Pendekatan perilaku memusatkan pada interaksi dengan lingkungan yang
dapat di lihat dan diukur. Prinsip-prinsip pendekatan perilaku juga telah di
terapkan secara luas untuk membantu orang-orang mengubah perilakunya kea rah
yang lebih baik. Psikologi yang mengadopsi pendekatan ini disebut kaum
behavioristic.
·
Pendekatan
Psikodinamika
Pendekatan psikodinamika menekan pikiran
ketidaksadaran, konflik antara naluri biologis dan tuntutan masyarakat, dan
pengalaman keluarga dini. Meskipun Sigmund freud (1856-1939), pendiri
pendekatan psikodinamika, memandang banyak perkembangan psikologis sebagai
naluriah, ia berteori bahwa hubungan dini dengan orangtua merupakan daya utama
yang membentuk kepribadian individu.Tidak seperti pendekatan behavioristic,
pendekatan psikodinamika memusatkan hampir semuanya pada penerapan klinis
daripada penerapan eksperimen.
·
Pendekatan
Humanistik
Pendekatan humanistik (humanistic approach)
menekankan pada kualitas-kualitas positif seseorang, kapasitas untuk
pertumbuhan positif, dan kebebasan untuk memilih takdir apa pun. Para psikologi
humanistic menekankan bahwa manusia memiliki kemampuan untuk mengendalikan
hidup mereka dan menghindari dimanipulasi oleh lingkungan (maslow, 1971;Rogers,
1961). Banyak apek pendekatan optimis ini muncul dalam penelitian mengenai
motivasi, emosi, dan kepribadian, dan dalam banyak cara, pendekatan humanistic
memberikan dasar bagi psikologi positif.
·
Pendekatan
kognitif
Pendekatan kognitif suatu sudut pandang psiskologi
yang memusatkan pada proses-proses mental yang terlibat dalam mengetahui;
bagaimana kita mengarahkan perhatian, perspesi, ingatan, berpikir, dan
memecahkan masalah kita.
·
Pendekatan
evolusioner
Pendekatan evolusioner suatu sudat pandang
psiskologi yang menggunakan gagasan evolusi, seperti adabtasi, reproduksi, dan
yang mampu bertahan hidup adalah mereka yang mampu menyelaraskan dengan diri
dengan lingkungan hidupnya(“survival of the fittest”) sebagai dasar untuk
menjelasakan prilaku manusia yang spesifik.
·
Pendekatan
sosial budaya
Pendekatan sosial budaya suatu sudut pandang
psiskologi yang menelusuri cara-cara lingkungan sosial dan budaya memengaruhi
prilaku.
4.
BERBAGAI BIDANG SPESIALISASI DAN KARIER DI PSIKOLOGI
·
Psikologi fisilogis
dan neurosains prilaku
·
Psikologi
perkembangan
·
Sensasi dan
persepsi
·
Psiskologi
kognitif
·
Psikologi
kepribadian
·
Psikologi sosial
·
Psikologi
industri dan organisasi
·
Psikologi klinis
dan konseling
·
Psikologi
kesehatan
·
Psikologi
komunitas
·
Psikologi sekolah
dan pendidikan
·
Psikologi
lingkungan
·
Psikologi wanita
·
Psikologi
forensic
·
Psikologi
Olahraga
·
Psikologi lintas
budaya
5.
SPIKOLOGI, KESEHATAN dan KESEJAHTRAAN
Bagainama pikiran berdampak pada
tubuh sementara para filsuf telah mendebat antara pikiran dan tubuh selama
berabat-abat, psikolog telah mengenali bahwa ke dua aspek manusia ini memiliki
hubungan yang rumit.Pikiran dapat memengaruhi tubuh.Cara kita berpikir memiliki
implikasi bagi sistem syaraf dan otak kita.Motivasi dan tujuan kita dapat memengaruhi
tubuh kita sebagai mana kita berjuang untuk bugar secara fisik dan makan dengan
gizi seimbang.
Bagaimana tubuh berdampak pada
pikiran tubuh dapat memiliki pengaruh terhadap pikiran.Kita berpikir secara
berbeda ketika tubuh kita sedang beristirahat versus lelah, sehat versus sakit,
dan panas versus nyaman.
0 komentar:
Posting Komentar