Sudah lama, mungkin tidak
terlalu lama
Namun cukup untuk
mengingatkanku
Perasaan dari mana aku
telah duduk dengan buku diary
Siap membukanya untuk
mengingat kisah masa laluku
Lembaran pertama tentang
tahun baru
Di lembaran kedua diaryku
itu langsung tentangmu
Tentang ketika pertama aku
melihatmu
Aku merasakan perasaan
untukmu
Ketika itu sedikit terbesit
di hatiku
Di awal diaryku tentangmu
Mungkinkah bisa jika di
akhir juga berkisah tentangmu?
Dalam kebehagiaan yang
serupa?
Lembaran yang ku buka terus
berlanjut
Banyak kisah yang ternyata
telah ku lewati
Tawa, tangisan, pertemuan
dan juga perpisahan
Semua itu aku curahkan
Diantara banyak cerita,
cerita tentangmu yang mendominasi
Hingga sampai pada lembaran
kesedihan tentangmu
Tentang seseorang yang
menyukaimu
Berteman denganku dan bisa
akrab denganmu
Air mataku mengalir begitu
saja
Terasa begitu sesak di dada
ketika hal lain berputar di kepalaku
Aku bertanya, kenapa harus
dia lagi?
Kenapa harus orang yang
sama?
Ketika aku tau dulu dia
yang dekatmu
Yang juga mampu
mendapatkanmu
Sekarang harus dia lagi
yang dekat dengannya
Dengan seseorang yang aku
kagumi
Mungkin kesedihan tidak
menghampiriku
Ketika seperti berhubungan
denganmu
Namun kebencian itu yang
hadir
Membenci dia dan juga
dirinya
Tanganku berhenti begitu
lama menatap gambar di diary
Sebuah gambar undangan yang
tinggal setengah
Undangan yang pernah ku
buat
Tentang hari pernikahan
kita di masa depan
Bibirku menghadirkan senyum
simpul meski dengan air mata
Aku berfikit, tidak.
Tepatnya aku bertanya
Mungkinkah bisa undangan
ini menyatu?
Benar-benar ada hari itu
nanti?
Namun, hatiku juga tidak
mampu memungkirinya
Semua itu hanya mampu ada
di imajinasiku saja
Semua itu sangat tidak
mungkin untuk terjadi
Karena, kita tidak saling
mengenal
Minggu, 03 September 2017
07:30 PM
0 komentar:
Posting Komentar